Wednesday, April 20, 2011

Detik

Detik
Ketika detikpun berjalan
Aku pun tak bisa berkata
Ingin saja kulari
menjauhi detik yang menghampiri

Banyak yang orang yang melihat
Semuanya memasang senyuman
Ya, senyuman palsu
Dibaliknya ada kebusukan yang tak tertunggu

Cercaan, hinaan
semuanya menghampiriku
Lari, ku terus lari
Ingin saja kuberhentikan detik itu dan kuulang ke masa dulu

Masa dimana semua semu
Berbayang memang, namun menyelimutiku
Tiba-tiba aku dihadang oleh kenyataan
Ia mengetukku

1,2,3..
Itulah rimanya
Seketika pikiranku berangan
dan aku ingin melintasi kebebasan

Bebas
Ya itu mauku
Perlahan mulai ku pamit pada detik
walaupun ku tak bisa pergi darinya

Ku menghampiri ladang awan
Dan menerima seikat kebebasan
Yang takkan kulepas
Aku berjanji untuk tidak melepaskaanya


No comments:

Post a Comment